Halaman

Rabu, 31 Oktober 2012

Sumpah Palapa


           Makna Teks Sumpah Palapa
Sebagai istilah, sumpauh palapa sering disebut juga sebagai sumpah Gajah Mada (Slamet Mulyadi, 1965 : 184, 185), atau juga sebagai Sumpah Nusantara (Ibid:55). Meskipun demeikian, semua istilah tersebut tidak dikemukakan secara ekslpisit dalam Pararaton. Berdasarkan teks dari kitab pararaton kita dapat mengetahui kata kunci dari teks tersebut adalah “palapa”, namun kata palapa ternyata sangat problematis, karena menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda. Pertama ada yang mengartikan kata palapa sebagai buah-buahan. Kedua, pemahaman yang bersumber dari para ahli, yang menyebutkan bahwa kata palapa memiliki arti istirahat, atau bisa juga diartikan sebagai buah karya (Sidik Gondowarsito, 1986:22)  jika disimpulkan maksud pada teks sumpah palapa tersebut adalah : tidak menikmati buah karya (Sidik Gondowarsito, 1986:22).

           Aktualisasi Makna Sumpah Palapa
Dalam proyeksi modern, sumpah palapa sudah barang tentu mempunyai makna plural, apalagi kalau dipandang dari ideology, politik, sosial, budaya, spiritual, dan pertahanan. Secara ideologis, sumpah palapa mengandung pengertian ideology nusantara yang sesekarang menjelma kedalam Indonesia. Sedangkan secara politis, sumpah palapa mengandung makna persatuan dan kesatuan yang merupakan doktrin politik yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dari beberapa pemahaman tersebut sungguh tidak keliru apabila persatuan dan kesatuan Nusantara/Indonesia harus dibangaun dengan sungguh-sungguh atas dasar sumpah palapa yang bernilai historis.

           Masa Depan Sumpah Palapa
Masa depan sumpah palapa amat bergantung dari kehadiran sejumlah besar masyarakat Indonesia yang memiliki komitmen tinggi terhadap Sumpah Palapa. Agar Nusantara/Indonesia bisa direalisasikan secara sadar, benar, dan tepat, serta meyakinkan, maka harus ada seseorang yang memandang persatuan dan kesatuan sebagai nilai keramat dan memiliki nilai historis yang tinggi.

            Kesimpulan
Sumpah palapa pada dasarnya berisi amanat luhur yang wajib dijungjung tinggi dan dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. Kedudukannya dapat diperankan sebagai mitos bangsa Indonesia yang mengandung semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Akan tetapi ada beberapa orang yang salah mengartikan makna dari sumpah palapa tersebut. Oleh karena itu agar pemahaman tentang sumpah palapa tidak salah, maka dalam penelitian ini saya memasukkan makna teks sumpah palapa yang ditulis oleh Prof. Dr. slamet mulyana dalam bukunya yang berjudul Menudju Puntjak Kemegahan (sedjarah Keradjaan Madjapahit). Saya juga menuliskan aktulalisasi makna sumpah palapa yang diambil dari buku yang berjudul laku, selain itu, untuk melangkapi peneliltian ini saya menyertakan buku dari P.J. Zoetmulder, yang berjudul Old Javanise-English Djawa.

DATA BUKU
Judul                           : Old Javanise-English Djawa
Pengarang                   : P.J. Zoetmulder
Penerbit                       : S’Gravenhagen
Tahun Terbit                : 1982

Judul                           : laku
Pengarang                   : Prapto Yuwono, Dwo Woro R.M
Penerbit                       : Program Studi Jawa
Tahun Terbit                : 2004

Judul                           : Menudju Puntjak Kemegahan (sedjarah Keradjaan Madjapahit)
Pengarang                   : Prof. Dr. Slamet Mulyana
Penerbit                       : Balai Pustaka
Tahun Terbit                : 1965


Tidak ada komentar:

Posting Komentar