Halaman

Sabtu, 20 Oktober 2012

Konsep Brand


Konsep Brand

Sebuah pemikiran tentang konsep brand yang dimaksud dalam artikel ini adalah, wacana yang di ‘lemparkan’ pada masyarakat bahwa nama prodak lebih penting dari pada sajian yang mereka punya.

Contoh sederhananya mungkin seperti ini, kedai kopi, sebut saja namanya Starbucks Coffee yang kini telah menjamur ke berbagai belahan dunia. Setiap orang yang datang ke tempat tersebut, dapat dikatakan rata-rata dari kalangan menengah ke atas. Selain itu, mereka yang berkunjung ke sana, pasti memiliki uang di atas sepuluh dolar.
Padahal, mereka yang ada di tempat tersebut hanya bisa menikmati secangkir kopi dan beberapa makanan ringan. Jika kita berpikir secara cermat, sebenarnya sajian tersebut ada di semua warung kopi. Tapi, kenapa Starbucks Coffee bisa terkesan sangat mewah di mata kita?
Pada awalnya memang semua yang di sajikan sama saja. Namun, pemilik  Starbucks Coffee tersebut mengemasnya dengan sangat cantik. Dia buat hal yang nampaknya biasa jadi sangat mewah. Dia undang beberapa orang ternama untuk sekedar singgah. Dia buat sebuah pemikiran baru pada masyarakat kalau hanya orang tertentu saja yang mampu datang ke sana. 
Pemilik kedai kopi ternama itu, berusaha mempengaruhi pikiran orang-orang. Mereka menanamkan wacana kalau nama tempat atau nama prodak yang mereka jual hanya untuk kalangan terbatas.
Bukan malah membatasi peredaran dalam skala tertentu, tapi justru itulah yang menjadikan masyarakat semakin tertarik dengan hal tersebut. Sebuah pola berpikir yang mampu mempengaruhi seseorang akan sebuah nama dalam kemasan prodak tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan kalau sebenarnya mereka yang datang ke Starbucks Coffee tersebut bukan ingin menikmati kemewahan hidangan yang di sajikan. Tapi, lebih pada sebuah pengakuan dari beberapa orang kalau mereka bisa ke tempat itu. Nah, itulah yang disebut dengan konsep brand.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar