Halaman

Minggu, 27 Januari 2013

Sejarah Bahasa Jawa Ngapak

Sejarah Bahasa Jawa Ngapak

Pada dasarnya, istilah “ngapak” tidak memiliki arti yang jelas. Istilah “ngapak” diperkirakan dari Banyumas, yaitu ‘ora ngapak-ngapak’ (tidak apa-apa). Masyarakat Banyumas serta masyarakat Pesisir Utara Jawa, jika mengucapkan kata terbuka, terdengar bunyi glotal (bunyi huruf Q-red). Sehingga masyarakat Banyumas mengucapkan kata ‘ora ngapa-ngapa’ menjadi ‘ora ngapak-ngapak’. 
Oleh karena itu, beberapa kalangan banyak yang menyebutkan Bahasa Banyumasan sebagai bahasa ngapak. Alasan serupa juga dilontarkan beberapa masyarakat Jawa, khususnya masyarakat tegal.
Tahap perkembangan dari dialek Banyumasan adalah: Abad ke-9 – 13 bagian dari Bahasa Jawa Kuna.
Abad ke-13 – 16 berkembang menjadi Bahasa Jawa abad pertengahan
Abad ke-16 – 20 berkembang menjadi Bahasa Jawa baru. Abad ke-20 sampai sekarang, sebagai dialek Bahasa Jawa modern.

(sumber: Madubranta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar