Halaman

Selasa, 11 Desember 2012

Perbedaan pandangan agama pada masa modern tahap I dan II


Perbedaan pandangan agama pada masa modern tahap I dan II


Perbedaan pandangan mengenai Agama pada masa modern tahap I dan II dibagi menjadi dua pemahaman. Pertama, pemahaman pandangan yang diusung oleh Robert Boyle dan Isaac Newton dari Inggris, Fr. Marin Mersenne dan Renne Descartes dari Prancis. Dalam tahap ini, tidak ada penolakan terhadap gagasan penciptaan dunia oleh Tuhan yang berpribadi, keistimewaan diri pribadi manusia, dan adanya kehidupan sesudah kematian. Sebaliknya, pandangan mekanistik tentang alam diambil untuk mendukung keyakinan ini. Dunia sepenuhnya ciptaan Tuhan.

Pada tahap pertama ini, penolokan yang disajikan terhadap pandangan modern terhadap Tuhan dipandang bukan sebagai penolakan realitas terdalam jiwa manusia dan pentingnya kualitas yang dimilikinya. Hal ini tejadi karena ada masalah kejahatan dan sulit membayangkan bahwa Tuhan berkarya di dalam dunia adalah mesin. Gagasan bahwa jiwa manusia roh di dalam sebuah mesin mengarah ke materialisme mekanistik. Dalam pandangan materialistik ini jiwa tidak punya kekuatan.  Tahap perkembangan ateisme-materialistik menolak kehidupan sesudah mati. Pandangan materialistik-ateistik tidak mendapat dukungan di lingkungan intelektual. Namun, pandangan ini bisa diterima karena sesuai dengan semangat zaman pada masa itu dan dengan mudah bisa menjelaskan masalah supernaturalisme-dualistik.
Pemahaman konsep terkendali menjadi masalah dalam hubungan keteraturan. Karena memiliki pandangan materialistik terhadap alam, pandangan dunia ini menerima doktrin yang menyatakan bahwa alam mematuhi hukum-hukum yang diterimanya dari luar sambil menerima secara eksplisit menolak Pemberi hukum. Pandangan ini juga bersikeras menyatakan bahwa evolusi tidak mencerminkan adanya suatu keteraturan teologis, yang menghambat kemauan untuk mempercayainya. Jadi, secara menyeluruh pemikiran yang diusung oleh  para filusuf  modern menganut sebuah konsep keselarasan yang terurai dalam konsep tematis yang mengedepankan sikap alamiah dan berdasarkan rasionalitas yang ada.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar