Halaman

Jumat, 26 Oktober 2012

Relung Hati


Relung Hati (Sebuah Ungkapan Rasa)

Setangkai bunga sejuk tumbuh di rerumputan tandus
Terhempas angin terbenam hujan, sampai tersisa waktu terjalani dengan ragu
Juga tanpa malu-malu.
          Aku tak punya banyak cerita tentangmu
Yang aku tahu, bunga itu tidak pernah layu, meski usang kemarin lusa
Walau terik esok nanti, tetap saja tangguh berdiri
Walau selalu tak selembut salju, tak sehangat musim yang selalu rindang
Namun dia tetap punya cerita
          Sepenggal asa pasi tak berarti apa-apa untuknya, apalagi untuk wanita sepertinya
Aku ingat hari kemarin ia pernah bercerita, tentang sebuah harapan masa tua
Seperti angin yang berhembus tadi pagi, tak kencang memang
Tapi terasa sejuk direlung ruang.
          Sekali lagi aku berpikir tentangnya, tentang angan dan mimpinya
Semakin aku coba mengerti tentangnya, yang kurasa semakin indah saja
          Aku salah pada semua ini, tak cukup pahami benar yang ada
Kini aku mengerti dan tak ingin habisi banyak tinta ini
Yang aku pahami dari ini semua
Kau setangguh tangkai bunga sejuk itu, juga sehangat nafas yang ada
Maaf jika hanya bisa memberi yang ada
Semoga kau mengerti aku selalu jaga semua ini, dalam relung hati.

Depok, 8 Januari 2012

Ahmad Arief Budiman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar