Kritik modern terhadap paham atau pandangan Agama pada masa abad pertengahan.
Berdasarkan
pemahaman yang diungkapkan David
Ray dalam bukunya Tuhan dan Agama dalam Dunia Postmodern, terdapat
beberapa komponen yang membagi sebuah prosesi pada abad petengahan, komponen
tersebut antara lain sebagai berikut: pertama, . Pertama,
dunia diciptakan oleh Tuhan yang berpribadi, sehingga kualitas pribadi manusia
dianggap abadi, asali, dan dasar. Pandangan menganai sikap pribadi dalam hal
ini adalah menganai konsep Tuhan. Berpribadi pada masa abad pertengahan adalah
Tuhan yang memiliki pandangan pribadi. Kedua. Kedua, manusia diciptakan
dengan citra Tuhan, berada di dekat puncak rantai agung kehidupan. Artinya, manusia
adalah makhluk istimewa. Ketiga, kehidupan di bumi bukanlah akhir, melainkan
awal eksistensi manusia. Doktrin antara surga dan neraka menjadi penting.
Berdasarkan
tiga pemahaman tersebut yang memandang sikap ketuhanan sebagai langkah awal
dalam berbagai pandangan, ternyata mendapat kritik dari pandangan dunia modern.
menurut paham yang mengedepankan pemikiran neo-Darwinisme tentang evolusi,
dunia yang kita kenal bukanlah ciptaan Tuhan yang personal, melainkan kekuatan
yang impersonal, yaitu kebetulan dan keniscayaan. Kekuatan alam semesta yang
kekal dan mahakuasa itu hakikatnya impersonal. Lebih jauh lagi dalam pandangan
modern yang ateistik, tidak ada satu pribadi yang mahatahu.
Selanjutnya
pandangan pemikiran filsafat modern menyebutkan bahwa manusia bukan lagi contoh
utama kualitas umum alam semesta. Ateisme menyatakan bahwa kita tidak
diciptakan menurut citra Tuhan. Pandangan modern memilah kualitas manusia
menjadi primer, sekunder, dan tersier. Kualitas primer adalah kualitas yang
dianggap benar seperti bentuk, ukuran, dan massa. Kualitas sekunder yaitu
kualitas indrawi seperti warna, suara, bau, rasa, panas, dsb. Kualitas tersier
adalah kualitas yang tidak mencirikan alam tetapi mencirikan kesadaran itu
sendiri. Contohnya adalah maksud, emosi, kebajikan, penilaian baik-buruk, dsb.
Ketiga, tentang adanya kehidupan setelah kematian badan. Gagasan
ini ditolak oleh pandangan materialistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar