Dampak hilangnya agama
atau Tuhan pada masa modern tahap I dan II
Hilangnya Agama
atau Tuhan pada masa modern tahan I dan II, dibagi menjadi beberapa
pengelompokan yang didasarkan oleh pandangan pemikiran filsafat modern. Pertama, relativisme
nilai dan norma. “Kematian Tuhan” seperti yang ditekankan Nietzsche dan
Heidegger berarti hilangnya norma transenden. Secara pasti, tidak ada sesuatu
yang bisa dikatakan lebih baik dari yang lain. Tidak
ada pola tingkah laku yang secara objektif bisa disebut salah. Semua pendapat
tentang norma dan nilai dianggap subjektif sehingga memiliki kepentingan
relative.
Pembagian
kelompok sealnjutnya adalah nihilisme. Menurut
nihilisme, bagaimana kita menjalani hidup, termasuk bagaimana memperlakukan
orang, akhirnya tidak penting. Manusia dengan pandangan ini memiliki kekuatan
penghancur yang sangat berbahaya.
Lebih
jauh lagi pemahaman konsep tersebut dilontarkan oleh kaum materialisme. Materilah yang dianggap realitas dasar alam semesta. Bentuk
paling jelas dari materialisme religius adalah nafsu tak terpuaskan untuk
menguasai dan memiliki benda-benda material. Bentuk yang agak kurang jelas
adalah diterimanya darwinisme sosial, yang menyatakan bahwa survival of the fittest adalah
satu-satunya etika.Etika ini menciptakan dunia dan menyisihkan semua yang gagal
bersaing.
Paham
yang tidak kalah pentingnya dalam komponen ini adalah paham militerisme. Paham
ini adalah keyakinan yang mengatakan bahwa kita hanya makhluk-makhluk fisik
yang memiliki pengalaman indrawi saja, sehingga tidak ada norma objektif yang
mempengaruhi tingkah laku kita. Selanjutnya, pandangan ini menghasilkan
simpulan bahwa kekuatan pemaksa adalah satu-satunya memengaruhi orang atau
negara lain.
Pemikiran
yang terakhir yaitu neotribalisme. Paham ini merupakan pembedaan antara “kita”
dan “mereka” dan menyatakan bahwa norma
moral pada kita tidak memberikan kendala perlakuan kita kepada mereka.
Berdasarkan
lima pemahaman tersebut dapat kita simpulkan bahwa, dampak hilangnya Agama atau
Tuhan pada masa modern didasarkan atas kriteria pandangan individu tertentu
dalam kajian filsafat modern.